
Sahabat Sehat, bagi kamu penggemar minuman bersoda pasti sudah familiar dengan varian zero coke dan diet coke. Berbicara mengenai kalori, keduanya tentu menjadi pilihan banayak orang karena dianggap lebih sehat dibanding minuman kola biasa. Benarkah demikian?
Mengenal Zero Coke dan Diet Coke
Baik zero coke dan diet coke dipasarkan sebagai produk minuman bersoda bebas gula dan kalori. Diet coke mulai diperkenalkan oleh The Coca-Cola Company pada tahun 1982, sedangkan zero coke mulai memasuki pasar pada tahun 2005.

Pada dasarnya keduanya terbuat dari air berkarbonasi, berwarna karamel, terbuat dari ingredien asam fosfat, kalium benzoat, aspartam, perisa alami, dan kafein. Meskipun demikian, tetapi dua jenis coke ini memiliki perbedaan pada rasa, kandungan kafein, dan zat aditif pemanis yang digunakan.
Dari segi rasa, zero coke hampir identik dengan Coca-Cola Classic. Hal ini dikarenakan keduanya menggunakan basis rasa yang sama. Sedangkan, diet coke memiliki rasa yang berbeda karena diformulasikan berbeda dari kombinasi rasa lain. Terkait kandungan kafein, zero coke memiliki kandungan kafein lebih rendah dibanding diet coke. Diet coke hanya menggunakan aspartam sebagai pemanis, sedangkan zero coke mendapat rasa manis dari kombinasi aspartam, potassium sitrat dan acesulfame potassium sebagai pemanis tambahan.
Kandungan Gizi
Satu kaleng zero coke ukuran 355 mL mengandung 0 kalori. Jumlah lemak 0 g, karbohidrat 0 g, protein 0 g dan bebas gula. Kandungan natrium 40 mg, kalium 60 mg, dan kafein 34 mg. Zero coke tidak mengandung gula tambahan karena menggunakan pemanis buatan. Minuman ini hadir dalam berbagai varian rasa, termasuk ceri, vanila ceri, vanila oranye, dan vanila bergantung negara pemasarannya.
Diet coke 355 mL bebas kalori, 0 g lemak, 0 g karbohidrat, dan 0 g protein. Kandungan natrium 40 mg dan kafein 46 mg. Diet coke tidak mengandung gula tambahan dan memperoleh rasa manis dari aspartam. Varian rasa diet coke termasuk jeruk nipis jahe dan ceri. Diet coke seperti halnya dengan zero coke juga memiliki varian bebas kafein.

Potensi Efek Samping
Efek samping negatif bisa datang dari konsumsi kafein dan pemanis buatan meskipun dikonsumsi dalam jumlah moderat. USDA merekomendasikan agar orang dewasa tidak mengonsumsi lebih dari 400 mg kafein per hari atau setara dengan 4 cup kopi. Jumlah ini setara dengan 9-11 kaleng diet coke atau zero coke dengan ukuran 355 mL. Jadi, konsumsi 1 kaleng sehari tidak akan menjadi masalah, bila dikonsumsi tidak terlalu sering. Bagi yang sensitif dengan kafein, maka diharapkan untuk lebih memperhatikan intake harian.
Menurut American Migraine Foundation, aspartam dapat menyebabkan sakit kepala atau migrain bagi sebagian orang. Disamping itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa aspartam mungkin bersifat karsinogenik, tetapi studi ini belum melangkah ke tingkat studi yang melibatkan manusia. Diperlukan lebih banyak pengujian efeknya pada manusia dalam jangka panjang dan berstandar tinggi sebelum dapat menghubungkan aspartam dengan kanker.
Zero coke atau diet coke mungkin tidak bisa dikatakan 100% sehat, tetapi keduanya merupakan varian yang bisa alternatif lebih baik dibanding minuman bersoda lainnya. Jadi Sahabat Sehat, tim zero coke atau diet coke?
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP