
Halo Sahabat Sehat! Patulin merupakan racun yang dihasilkan dari pertumbuhan jamur pada apel yang terkontaminasi. Tak, hanya pada buah apelnya saja, toksin ini juga dapat mencermari produk yang terbuat dari apel. Yuk, kenalan lebih dalam dengan patulin dan bahayanya.

Tentang Patulin
Patulin merupakan salah satu jenis mikotoksin yang pertama kali ditemukan dari komponen yang dihasilkan oleh Penicillium patulum, nama baru dari Penicillium griselfulvum. Pertama ditemukan pada tahun 1943 oleh Nancy Atkinson, awalnya patulin ini digunakan sebagai antibiotik, namun karena memiliki sifat toksisitas maka penggunaannya dilarang dan pada tahun 1960-an dikategorikan sebagai salah satu mikotoksin. Patulin dihasilkan oleh beberapa spesies jamur Penicillium, Aspergillus, dan Byssochlamys berupa poliketida.
Dampak patulin pada kesehatan
Karsinogenik, genotoksik, teratogenik, neurotoksik, imunosuppressive dan imunotoksis merupakan efek bila mengonsumsi patulin. Gejala awal yang dilaporkan bila mengalami keracunan akibat patulin yaknin seperti muntah, mual, dan gangguan pencernaan. Selain itu, pada sumber lain menyebutkan bahwa simtom penyakit yang disebabkan oleh patulin termasuk, intestinal hoemorrhage, gangguan syaraf, kejang, oedema, kejang dan sakit pencernaan.

Batas patulin aman dikonsumen di produk apel
Jumlah patulin dalam produk apel dianggap sebagai ukuran kualitas dalam kaitannya dengan keamanan pangan standar di seluruh dunia. Menurut Joint Food and Agricultural Organization-WHO Expert Committee, maksimal konsumsi patulin yang terkandung dalam produk per hari yaitu 0,40 µg/kg berat badan. Menurut WHO jumlah patulin pada jus apel dengan nilai maksimal µg/liter. Bahkan dibeberapa negara batas maksimalnya 25-35 µg/liter dengan batas yang lebih ketat.
Menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN), batas maksimum kandungan patulin pada buah apel dalam kaleng, sari buah apel, dan minuman beralkohol yang terbuat dari apel adalah 50 µg/kg. Pada puree apel batas maksimalnya adalah 25 µg/kg, sedangkan pada produk untuk bayi dan anak-anak batasnya adalah 10 µg/kg.
Cara untuk mencegah keracunan patulin
Menurut Dr Jenny Ekman, ahli fisiologi pascapanen di Riset Hortikultura Terapan, kadar patulin yang tinggi dalam produk jus dapat dihindari dengan melakukan tindakan pencegahan yang tepat untuk pengelolaan panen dan pascapanen. Caranya meliputi menghindari konsumsi buah apel yang rusak seperti memar dan luka, karena jamur penghasil patulin hanya tumbuh pada buah yang rusak.
Memanen buah apel saat matang yang tepat, karena buah yang terlalu matang sangat rentan terkontainasi, terutama jika terus matang selama penyimpanan. Cara pencegahan lainnya yakni dengan melakukan penyemprotan atau melapisi buah apel dengan bahan yang bersifat fungisida.
Cara penyimpanan juga perlu diperhatikan. Simpanlah jus apel pada suhu dingin, dan jaga kondisi permukaan luar buah apel agar tetap dalam kondisi kering dan bersih, karena jamur dapat tumbuh pada keadaan basah.
Nah, Sahabat Sehat selain dibuah apel dan produknya, patulin juga dapat terkandung dalam jus buah lain seperti jus strawberry, pear, anggur, cherry, nanas, aprikot, dan jeruk.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP